Monday, May 28, 2018

Hikmah Hujan

Hikmah Hujan

Allah menurunkan karunia hujan dengan hikmah-Nya. Berikut berbagai penjelasan ulama:

1. Wujud nyata dari rahmat Allah untuk seluruh makhluk

Allah Ta’ala berfirman,

وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ

“Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS. Asy Syuura: 28). Yang dimaksudkan dengan rahmat di sini adalah hujan sebagaimana dikatakan oleh Maqotil.[1]


2. Rizki bagi seluruh makhluk

Allah Ta’ala berfirman,

وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ

“Dan di langit terdapat rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.” (QS. Adz Dzariyat: 22). Yang dimaksud dengan rizki di sini adalah hujan sebagaimana pendapat Abu Sholih dari Ibnu ‘Abbas, Laits dari Mujahid dan mayoritas ulama pakar tafsir.[2]


Sumber: 

https://muslim.or.id

[1] Lihat Zaadul Masiir, 5/322.

[2] Lihat Zaadul Masiir, 5/421.





#ukmhiqma

#uinril

#ballighu'anniwalauaayah

#jayajayaselamanya

#nyatanyatanpamuapajadinyaaku





Thursday, May 10, 2018

HIQMA UIN Lampung gelar FESI ke-2

Hiqma UIN Gelar FESI ke-2

Bandarlampung: Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Hiqma Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menggelar Festival Seni Islam (FESI) ke-2 di lapangan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan, Senin (7/5).

Wakil Dekan 3 Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan, Chaidir Nasution mengatakan organisasi merupakan suatu wadah bagi seseorang yang memiliki hobi yang sama. “Kegiatan ini merupakan peluang dalam rangka dakwah, tentunya tidak hanya itu, kita sendiri juga harus tampil untuk mengukur seberapa besar kemampuan kita, dengan demikian maka grade kampus terangkat bukan hanya dengan temuan-temuan mahasiswa dan dari prestasi akademiknya saja, melainkan juga dengan kegiatan-kegiatan pengembangan seni seperti hari ini,” ujar Chaidir.

Kegiatan seperti ini, menurutnya juga dapat menjadikan mahasiswa memiliki etos dan kemampuan mengolah dinamika lebih dari mahasiswa umumnya. “Harapannya peserta menjadikan ini sebagai ajang untuk mengevaluasi kemampuannya. Wajar kalau seluruh peserta berharap mendapatkan hasil yang maksimal serta meraih kemenangan, tetapi karena ini perlombaan maka akan tetap ada yang menang dan kalah,” jelasnya.

Dirinya berpesan, dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah, dan dengan agama hidup menjadi terarah. “Orang yang mencintai seni maka pribadinya menjadi lembut dan tidak beringas, serta kita harus positif thinking dalam menjalankan segala hal,” imbuhnya.

Ketua Umum UKM Hiqma, Angga Saputra mengatakan kegiatan ini bertujuan menjalin tali silaturahmi para pemuda pecinta seni islam dan mengembangkan minat bakat yang dimiliki para pemuda yang kini telah lama rapuh di bidang seni islam serta untuk meningkatkan potensi untuk menumbuhkan karakter jiwa pemuda yang islami.

Sementara, ketua pelaksana Agus Sofiandi mengatakan bahwa agenda yang diikuti peserta dari berbagai kabupaten se-Provinsi Lampung ini merupakan agenda yang akan terus diselenggarakan setiap tahun, dan ada beberapa yang diperlombakan tahun ini diantaranya tilawah, tahfidz, syarhil Qur’an, hadroh serta khotil Qur’an. (Yesi)

Telah di publikasikan di netizenku.com  

Monday, April 16, 2018

18 Tahun UKM HIQMA

*_18 Tahun UKM HIQMA_*🎉🎉

Alhamdulillah usia UKM HIQMA telah 18 tahun☺

Tidak terasa sudah 18 tahun berkarya, sudah 18 tahun berjaya, sudah 18 tahun membentuk kader-kader terbaik☺

Tidak terasa juga sudah sampai di generasi kita, _generasi ke-18_🤗

Semoga kedepannya UKM HIQMA selalu jaya, selalu ada generasi penerus yang baik, yang setiap tahun nya selalu dapat berjaya seperti jargon UKM HIQMA
*UKM HIQMA . . .*
*Jaya jaya jaya selamanya!!!!*✊🏻✊🏻

#UkmHiqma
#RoadToMiladUkmHiqma
#18TahunUkmHiqma
#Ballighuu'anniwalauaayah
#NyatanyaTanpamuApaJadinyaAku

Wednesday, March 14, 2018

Jangan Lupa Bersyukur




“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18).
Dalam Al-Quran surat An Nahl di atas tergambar jelas kalau nikmat Allah amatlah luas dan banyak. Bahkan dikatakan kalau kita tak mungkin bisa menghitungnya. Akan tetapi, sudah menjadi sifat dasar manusia yang selalu merasa kurang. Hal ini menyebabkan banyak manusia yang kurang bersyukur. Lebih parah lagi banyak manusia yang memiliki keinginan.
Mata kita selalu terbiasa melihat kekurangan. Ini yang biasanya terjadi, selalu dan selalu yang kita lihat kekurangan. Padahal Allah berfirman,

“Dan janganlah engkau tunjukkan penglihatanmu kepada yang Kami beri kesenangan dengannya berbagai golongan dari mereka berupa perhiasan dunia, supaya Kami menguji mereka padanya, sedang rezeki Tuhanmu lebih baik dan kekal.” (Thâha: 131).
Oleh karena itu, marilah kita bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. 
Facebook: Ukm Hiqma Uin Ril                
Instagram: @ukmhiqma
Email: hiqmaradenintan@gmail.com
Blog:hiqmaradenintan.blogspot.co.id 


Saturday, March 10, 2018

Kunjungan UKM HIQMA UIN Lampung ke UIN Malang



Unit Kegiatan Mahasiswa Himpunan Qori’-Qori’ah Mahasiswa (UKM HIQMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung melakukan kunjungan silaturahmi ke Unit Kegiatan Khusus Hai’ah Tahfidz Qur’an (UKK HTQ) Universitas Islam Negeri Malang.
Silaturahmi tersebut dimaksudkan untuk melihat perkembangan di UKK HTQ yang sudah meraih banyak penghargaan pada perlombaan tahfidz, baik tingkat provinsi maupun Nasional. Saat menerima kunjungan tersebut Ketua Umum UKK HTQ, Ardiansyah, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kedatangan UKM HIQMA.
“Semoga melalui silaturahmi ini, dapat mempererat tali persaudaraan, sekaligus terjalin komunikasi antarsesama organisasi yang belajar memperdalam Al-qur’an,” ungkapnya, Kamis (8/3).
Sementara Wakil Ketua Umum UKM Hiqma, Andri Wahyudi, mengatakan ini merupakan kunjungan pertama pihaknya ke UIN Malang. “Kami mengaharapkan silaturahmi ini bisa terus terjalin, setidaknya kami dapat bertemu setiap ada perlombaan Tahfidz atau Tilawah baik di UIN Lampung maupun UIN Malang,” harapnya. (Yesi Putri Lestari)
Repost by netizenku.com

Saturday, February 10, 2018

Kader HIQMA Berhasil Meraih Juara di MTQ Kota Bandar Lampung

Kader HIQMA Berhasil Meraih Juara di MTQ Kota Bandar Lampung

Bandar Lampung:Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-49 Tingkat Kota Bandar Lampung yang dilaksanakan di Lapangan Way Halim, Kecamatan Way Halim, Selasa 6 Februari 2018 malam resmi ditutup. Acara penutupan dimeriahkan dengan sejumlah atraksi budaya Lampung.
Perhelatan akbar yang diselenggarakan dari tanggal 4 hingga 6 Februari ini, diikuti  para kafilah yang berasal dari 20 Kecamatan, yaitu sejumlah 482 peserta. Pada MTQ ke-48 2017 lalu, kafilah Kecamatan Way Halim tampil menjadi Juara Umum dan untuk kali ini menjadi tuan rumah. Pada kesempatan itu, Herman HN menyerahkan piala bergilir untuk diperebutkan kembali sebagai juara umum.
“MTQ ke-49 ini digelar sebagai upaya untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan warga muslim Kota Bandar Lampung” kata Walikota Bandar Lampung, Herman HN,  Minggu (04/02/2018). Beliau mengatakan bahwa terselenggaranya MTQ ini merupakan bentuk komitmennya untuk membentuk keimanan dan ketaqwaan masyarakat di hadapan Illahi. 
Kader UKM HIQMA sangat antusias dalam mengikuti perlombaan bergengsi tersebut dan dengan izin Allah SWT UKM HIQMA berhasil meraih prestasi, diantaranya:
1.      Nida Amalia Juara 1 Qiraat Sab’ah Remaja Putri
2.      Hefni Herwan, Juara 1 Qiraat Sab’ah  Remaja Putra
3.      Artati Juara 1 Murattal Qiraat Remaja Putri
4.      Yesi Meilinda Juara 2 Tilawah Remaja Putri
5.      Shofa Marwa Juara 3 Tilawah Remaja Putri
6.      M. Indillah Juara 3 Tilawah Remaja Putra
7.      Nanda Libra Juara 3 Tilawah Dewasa Putri
                                                                                             
"Barakallah,semoga dapat meraih prestasi yang lebih baik lagi, bahkan sampai ke tingkat Nasional dan Internasional, Aamiin." Ucap Angga Saputra selaku ketua umum UKM HIQMA saat menyambut para punggawa UKM HIQMA yang mengikuti MTQ Bandar Lampung.

COOMING SOON FESI-II PROVINSI UKM HIQMA UIN RIL

Wednesday, February 7, 2018

FESTIVAL SENI ISLAM 2018 - UKM HIQMA UIN RADEN INTAN LAMPUNG



Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..😊

UKM HIQMA UIN RIL dengan bangga  mempersembahkan Festival Seni Islam (FESI) II se-Provinsi Lampung
Dengan tema  "Berkarya Dalam Kreasi Seni Islam"
Waktu dan Tempat Pelaksanaan :
📆 7-9 Mei 2018
@Lingkungan kampus UIN RIL
Dengan berbagai lomba :
📖 Tilawah Qur'an
(Pelajar/Siswa/i Tingkat SMA/sederajat, Ponpes, Mahasiswa/i dan Umum. Usia maksimal 23 tahun)
💰75K
CP: 083170459847 (Andri Wahyudi)
📖 Hifdzil Qur'an
(Pelajar/Siswa/i Tingkat SMA/sederajat, Ponpes, Mahasiswa/i dan Umum. Usia maksimal 23 tahun)
💰75K
CP: 085357577411 (Fachrrudin Arrazi)
🎤 Syarhil Qur'an
(Pelajar/Siswa/i Tingkat SMA/sederajat, Ponpes, Mahasiswa/i dan Umum. Usia maksimal 23 tahun)
💰100K
CP: 085783575147 (Atika Putri)
🎨 Kaligrafi (Tingkat Umum. Usia maksimal 25tahun)
💰50K
CP: 085215952122 (Destiana Pratiwi)
🥁 Hadroh (Tingkat Umum. Usia maksimal 25 tahun)
💰100K
CP: 085764286612 (Abdul Miftahudin)
📝 Pendaftaran 📝
📆 6 Februari 2018 - 6 Mei 2018
Isi Formulir dan Buku Panduan lomba (Formulir bisa di download di blog ini)
🏧 Transfer: Rek BRI :  1858-01-000348-53-3
CP: 085758942974 (Angga Saputra)
Technical Meeting:
📆 Minggu, 6 Mei 2018
🕗 08.00 WIB
Fasilitas yang di dapat :
1. Tropi, uang pembinaan untuk mahasiswa, siswa dan untuk umum  juara 1,2 dan 3
2. Tanda pengenal
3. Sertifikat
4. Snack
Ayoo segera daftarkan diri anda !!

Link Download Buku Panduan FESI 2018 : 

Link Download Formulir Pendaftaran  FESI 2018 :
Download Formulir Pendaftaran FESI 2018

Sekian Terimakasih..

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Tuesday, February 6, 2018

QS. AL-HUJURAT AYAT 12 TENTANG GHIBAH

QS. AL-HUJURAT AYAT 12 TENTANG GHIBAH

(Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa) artinya, menjerumuskan kepada dosa, jenis prasangka itu cukup banyak, antara lain ialah berburuk sangka kepada orang mukmin yang selalu berbuat baik. Orang-orang mukmin yang selalu berbuat baik itu cukup banyak, berbeda keadaannya dengan orang-orang fasik dari kalangan kaum muslimin, maka tiada dosa bila kita berburuk sangka terhadapnya menyangkut masalah keburukan yang tampak dari mereka (dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain) lafal Tajassasuu pada asalnya adalah Tatajassasuu, lalu salah satu dari kedua huruf Ta dibuang sehingga jadilah Tajassasuu, artinya janganlah kalian mencari-cari aurat dan keaiban mereka dengan cara menyelidikinya (dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain) artinya, janganlah kamu mempergunjingkan dia dengan sesuatu yang tidak diakuinya, sekalipun hal itu benar ada padanya. (Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati?) lafal Maytan dapat pula dibaca Mayyitan; maksudnya tentu saja hal ini tidak layak kalian lakukan. (Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya) maksudnya, mempergunjingkan orang semasa hidupnya sama saja artinya dengan memakan dagingnya sesudah ia mati. Kalian jelas tidak akan menyukainya, oleh karena itu janganlah kalian melakukan hal ini. (Dan bertakwalah kepada Allah) yakni takutlah akan azab-Nya bila kalian hendak mempergunjingkan orang lain, maka dari itu bertobatlah kalian dari perbuatan ini (sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat) yakni selalu menerima tobat orang-orang yang bertobat (lagi Maha Penyayang) kepada mereka yang bertobat. (Tafsir Jalalayn)

Thursday, January 25, 2018

SAKRAB UKM HIQMA 2017

TAFSIR & HIKMAH SURAT AL-BAQARAH AYAT 216


Kamis, 04 Januari 2017

TAFSIR & HIKMAH SURAT AL-BAQARAH AYAT : 216


كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ (البقرة: 216)
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu me-nyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Al-Baqarah: 216) 
Tafsir Ayat : 216 
Ayat ini mengandung hukum wajibnya berjihad di jalan Allah setelah sebelumnya kaum muslimin diperintahkan untuk meninggalkannya, karena mereka masih lemah dan tidak mampu. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berhijrah ke Madinah dan jumlah kaum muslimin bertambah banyak dan kuat, Allah memerintahkan mereka untuk berperang, dan Allah mengabarkan bahwasanya peperangan itu sangatlah dibenci oleh jiwa karena mengandung keletihan, kesusahan, menghadapi hal-hal yang menakutkan dan membawa kepada kematian. Tapi sekalipun demikian berjihad itu merupakan kebaikan yang murni, karena memiliki ganjaran yang besar dan menghindarkan dari siksaan yang pedih, pertolongan atas musuh dan kemenangan dengan ghanimah dan sebagainya, yang memang menimbulkan rasa tak suka. 
وَعَسَى أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ "Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu". Hal itu seperti tidak ikut pergi berjihad demi menikmati istirahat, itu adalah suatu keburukan, karena akan mengakibatkan kehinaan, penguasaan musuh terhadap Islam dan pengikutnya, terjadinya kerendahan dan hina dina, hilangnya kesempatan mendapat pahala yang besar dan (sebaliknya) akan memperoleh hukuman. 
Ayat ini adalah umum lagi luas, bahwa perbuatan-perbuatan baik yang dibenci oleh jiwa manusia karena ada kesulitan padanya itu adalah baik tanpa diragukan lagi, dan bahwa perbuatan-perbuatan buruk yang disenangi oleh jiwa manusia karena apa yang diperkirakan olehnya bahwa padanya ada keenakan dan kenikmatan ternyata buruk tanpa diragukan lagi. 
Perkara dunia tidaklah bersifat umum, akan tetapi kebanyakan orang bahwa apabila ia senang terhadap suatu perkara, lalu Allah memberikan baginya sebab-sebab yang membuatnya berpaling darinya bahwa hal itu adalah suatu yang baik baginya, maka yang paling tepat baginya dalam hal itu adalah ia bersyukur kepada Allah, dan meyakini kebaikan itu ada pada apa yang terjadi, karena ia mengetahui bahwa Allah Ta’ala lebih sayang kepada hambaNya daripada dirinya sendiri, lebih kuasa memberikan kemaslahatan buat hambaNya daripada dirinya sendiri, dan lebih mengetahui kemaslahatannya daripada dirinya sendiri, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ "Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui". Maka yang pantas bagi kalian adalah kalian sejalan dengan segala takdir-takdirNya, baik yang menyenangkan ataupun yang menyusahkan kalian. 
Dan tatkala perintah berperang tidak dibatasi, pastilah akan mencakup bulan-bulan haram dan selainnya, Allah Ta’ala mengecualikan peperangan pada bulan-bulan haram seraya berfirman, (ayat berikutnya –pent.) 
Hadits-Hadits yang Berkaitan dengan Ayat 
Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan beberapa hadits ketika menafsirkan ayat tersebut diantaranya: 
مَنْ مَاتَ وَلمَ ْيَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ نَفْسَهُ بِالْغَزْوِ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيِّةً
"Barang siapa meninggal dunia sedang ia tidak pernah ikut berperang dan ia juga tidak pernah berniat untuk berperang, maka ia meninggal dunia dalam keadaan jahiliyah.” (Muttafaq ‘alaih) 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda pada waktu Fathu Makkah (pembebasan kota Makkah): 
لاَ هِجْرَةَََ بَعْدَ الْفَتْحِ وَلَكِنْ جِهَادٌ وَ نِيَّةٌٌٌ وَإِذَا اسْتُنْفِرْتُمْ فَانْفِرُوا
“Tidak ada hijrah setelah Fathu Makkah (pembukaan kota Makkah), akan tetapi yang ada yaitu hijrah untuk jihad dan untuk niat baik. Bila kalian di minta untuk maju perang, maka majulah !” (Muttafaq ‘alaih) 
Imam Az-Zuhri mengatakan, “Jihad itu wajib bagi setiap individu, baik yang dalam keadaan berperang maupun yang sedang duduk (tidak ikut berperang). Orang yang sedang duduk, apabila dimintai bantuan, maka ia harus memberikan bantuan, jika diminta untuk maju berperang, maka ia harus maju perang, dan jika tidak dibutuhkan, maka hendaknya ia tetap di tempat (tidak ikut).” 
Pelajaran dari Ayat: 
§  Ayat tersebut merupakan penetapan kewajiban jihad dari Allah Ta’ala bagi kaum muslimin. Agar mereka menghentikan kejahatan musuh dari wilayah islam. Dan juga agar supaya tidak tersisa di bumi Allah ini fitnah dan perbuatan syirik. 
§  Ketidaktahuan seseorang terhadap akibat atau balasan sebuah perbuatan ataupun ketentuan Allah, menjadikannya menyenangi perbuatan yang dibenci atau diharamkan, dan menjadikannya membenci dan menjauhi perbuatan yang sebenarnya dicintai dan diridhai Allah, walaupun terkadang bertentangan dengan keinginan dan hawa nafsunya. 
§  Seluruh perintah Allah adalah baik, dan seluruh larangan-laranganNya adalah buruk. Maka dari itu wajib bagi setiap muslim untuk melaksanakan seluruh perintahNya dan menjauhi seluruh larangan-laranganNya.



Sumber :
• Tafsir as-Sa’di, cet. Shahifa;
• Aisarut-Tafasir, syaikh al-Jaza’iri;
• dan Tafsir Ibnu Katsir, cet. Pustaka Imam Syafi’i.